Senin, 27 Maret 2017

Perkembangan Kognitif dan Bahasa

PERKEMBANGAN KOGNITIF
Teori Piaget
            Psikolog Swiss Jean Piaget (1896-1980) tahu lebih banyak fikiran anak-anak ketimbang orang lain.
Proses Kognitif
Ø  Skema
Sebuah konsep atau kerangka yang eksis didalam fikiran seseorang yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi.
Ø  Asimilasi
Suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada. Asimilasi terjadi ketika orang menggabungkan informasi baru kedalam pengetahuan skematik yang sudah mereka punyai.
Ø  Akomodasi
Suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru. Terjadi ketika orang menyesuaikan skema pengetahuan mereka ke informasi baru.
Ø  Organisasi
Konsep Piaget tentang pengelompokan prilaku yang terpisah kedalam sistem kognitif yang lebih tertib dan lancar, pengelompokan atau penataan perilaku kedalam kategori-kategori. Penggunaan organisasi meningkatkan kemampuan memori jangka panjang.
Ø  Ekuilibrium
Suatu mekanisme yang dikemukakan piaget untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap selanjutnya. Pergeseran ini terjadi saat anak mengalami konflik kognitif atau Disepoilibrium dalam usahanya untuk memahami dunianya. Pada akhirnya, anak memecahkan konflik itu dan mendapatkan keseimbangan pemikiran.
Tahap-tahap Piagetian
1. Tahap sensori motor
      Tahap Piagetian pertama mulai dari kelahiran sampai sekitar usia 2 tahun, dimana bayi membangun pemahaman dunia dengan mengordinasikan pengalaman indrawi dan tindakan fisik. Bayi melangkah maju dari tindakan instingtual dan reflektif saat baru saja lahir ke pemikiran simbolis menjelang akhir tahap ini.
2. Tahap pra operasional
    Tahap Piagetian kedua mulai dari sekitar usia 2 tahun sampai 7 tahun, anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata dan gambar. Kata dan gambar ini merefleksikan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui koneksi informasi, indrawi dan tindakan fisik. Sub tahap funsi simbolis terjadi di antara usia 2 sampai 4 tahun, berkembangnya kemampuan untuk merepresentasikan objek yang tidak hadir dan meningkatnya pemikiran simbolis : munculnya egosentrisme dan animisme. Sub tahap pemikiran intuitif dimulai sekitar usia 4 tahun dan berlangsung sampai usia 7 tahun. Pada sub tahap ini anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban dari semua pertanyaan. Tahap disebut sebagai intutif karena anak-anak tampaknya merasa yakin terhadap pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi tidak menyadari bagaimana mereka bisa mengetahui apa-apa yang ingin mereka ketahui. Tahap pra operasional ini menunjukkan karakteristik pemikiran yang disebut sentration yakni pemfokusan atau pemusatan perhatian pada satu karakteristik dengan mengabaikan karakteristik lainnya. Conservation adalah ide bahwa beberapa karakteristik dari objek itu tetap sama meski objek berubah penampilannya.
3. Tahap operasional konkret
         Tahap perkembangan kognitif Piaget ketiga, terjadi antara usia 7 sampai 11 tahun. Pada tahap ini, anak berfikir secara operasional dan penalaran logis menggantikan penalaran intuitif meski hanya dalam situasi konkret : kemampuan klasifikasi sudah ada tetapi belum bisa memahami problem abstrak. Beberapa percobaan piaget meminta anak untuk memahami hubungan antar kelas. Salah satu tugas itu disebut seriation yaitu operasi konkret yang melibatkan stimuli pengurutan berdasarkan dimensi kuantitatif, dan transitivity adalah kemampuan untuk mengkombinasikan hubungan-hubungan secara logis guna memahami kesimpulan tertentu.
4.  Tahap operasional formal
         Tahap perkembangan kognitif keempat menurut piaget yang muncul antara usia 11 hingga 15 tahun, dalam tahap ini pemikiran remaja lebih abstrak, idealistis, dan logis. Dalam tahap ini piaget mengatakan bahwa remaja dapat mengembangkan hipotesis untuk memecahkan problem dan menarik kesimpulan secara sistematis atau yang disebut dengan hypothetical-deductive reasoning.

Teori Vygotsky
            Seperti Piaget, lev Vygotsky (1896-1934) dari Rusia juga percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan mereka.
Asumsi Vygotsky
            Ada 3 klaim dalam inti pandangan Vygotsky :
1.   Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterpretasikan secara          developmental.
2.  Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasi aktivitas mental.
3.     Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiocultural.
Didalam ketiga klaim dasar ini, Vygotsky mengajukan gagasan yang unik tentang hubungan antara pembelajaran dan perkembangan. Ide unik Vygotsky salah satunya :
  • Zone of Proximal Development (JPD) adalah istilah Vygotsky untuk serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dari orang dewasa atau anak-anak yang lebih mampu.
  • ·        Scaffolding adalah tekhnik untuk mengubah level bantuan untuk belajar. Seorang guru atau sesama murid yang lebih pandai atau mampu menyesuaikan jumlah bimbingan sesuai dengan kinerja murid.
  • Bahasa dan pemikiran, Vygotsky percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk merencanakan, memonitor perilaku mereka dengan caranya sendiri.

Perbandingan teori Piaget dan Vygotsky



Topik
Vygotsky
Piaget
Konteks sociocultural
Penekanan kuat
Sedikit penekanan
Kontruktivisme
Kontruktivis sosial
Kontruktivis kognitif


Tahap
Tidak ada pandangan tentang tahapan umum perkembangan
Penekanan kuat pada tahapan (Sensori motor, pra operasional, operasional konkret, dan operasional formal)

Proses utama
Zone of Proximal Development, bahasa, dialog, alat dari kultur
Skema,Asimilasi,akomodasi,operasi, konservasi, klasifikasi, penalaran hipotesis-deduktif

Peran bahasa
Bahasa memainkan peranan kuat dalam membentuk pemikiran
Minimal ; kognisi terutama mengatur bahasa

Pandangan tentang pendidikan
Pendidikan memainkan peran central, membantu anak mempelajari alat-alat kultur
Pendidikan hanya memperbaiki keahlian kognitif anak yang sudah muncul


Implikasi pengajaran
Guru adalah fasilitator dan pembimbing, bukan pengatur; memberikan banyak kesempatan bagi murid untuk belajar bersama guru dan teman yang lebih ahli
Juga memandang guru sebagai fasilitator dan pembimbing, bukan pengatur; memberikan dukungan untuk anak agar mengeksplorasi dunia mereka dan menemukan pengetahuan

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pandangan Pertama Template by Ipietoon Cute Blog Design